Postingan ini akan selalu berada di atas selama periode syukuran di bulan Maret berakhir (31 Maret 2014 pukul 23.59 WIB). Postingan terbaru ada di bawah postingan ini šŸ™‚

***

banner

Tak terasa sudah tiba di pertengahan bulan Maret. Sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala anugerah dan rahmatnya bagi seluruh semesta. Ada banyak momen spesial hadiah Tuhan yang jatuh di bulan ini. Dua puluh tiga Maret bulan ini suami memperingati hari lahirnya. Lima belas Maret–SWAPENKA–organisasi Pencinta Alam yang saya ikuti juga memperingati hari lahirnya. Novel terbaru Mbak Irma Devita–Sang Patriot–juga telah selesai cetak dan sudah beredar di Gramedia. Srikandi Blogger juga telah sukses diadakan KEB (Kumpulan Emak2 Blogger) di bulan Maret. Ada Blogger Bicara Lingkungan juga terselenggara di bulan Maret. Di balik semua anugerah itu, tentu saja ada beberapa berita duka yang sempat membuat kita jatuh bangun. Alhamdulillah, semua anugerah dan cobaan itu diberikan Tuhan sebagai pengingat untuk selalu bersyukur karena masih diingatkan dengan segala cara.

Dalam hidup ini, selalu ada saja yang terkenang. Rasanya sayang bila tak kita abadikan dalam sebuah karya. Bicara tentang kenangan, kadangkala ada sosok-sosok patriot dalam kehidupan kita. Sikap patriotisme memang identik dengan kepahlawanan. Namun, boleh dong kita punya sosok yang memang kita anggap patriot dalam kehidupan kita sendiri? Sosok patriot yang tak melulu diidentikan dengan perang yang berdarah-darah, tapi berperang dengan cara dan senjata mereka sendiri-sendiri. Bisa melalui tulisan, foto, lirik lagu, dsb. Semua orang punya sosok patriot yang bertebaran dalam kehidupannya.

Seorang Prit kecil bisa mempunyai cita-cita sendiri tentang kemerdekaan dan kedamaian hanya karena sering mendengarkan lagu-lagu Iwan Fals. Ia juga rela begadang demi menonton pemain bola yang sangat dicintainya–Gabriel Omar Batistuta–agar bisa belajar bagaimana caranya ikhlas. Seorang Prit bisa punya mimpi besar tentang suatu hal hanya karena habis menonton film The Burning Season dengan Chico Mendes-nya. Seorang Prit akan terbangun dari ‘jatuhnya’ saat mendengarkan lagu-lagu Bob Marley.

Ketika jatuh, sosok-sosok patriot itulah yang akan membangunkan kita berkali-kali. Merekalah yang akan menyembuhkan kita dari luka-luka yang bahkan teramat dalam. Seperti halnya saya, yang akan selalu terbangun dari jatuh usai membaca puisi dari Bob (Bapak saya). Seperti halnya luka yang akan selalu cepat mengering bila di layar handphone tertera nomer Ibu. Seperti halnya kegelisahan yang akan mereda ketika melihat senyum tulus suami.

Bagi seorang Irma Devita, sang patriot adalah sosok kakek tercinta yang membuatnya terbangun. Kakek tercinta yang membuatnya tergugah untuk mengabadikan perjuangannya dalam sebentuk novel sejarah. Kakek tercinta yang membuatnya kembali belajar memahami sejarah dan kenangan. Kakek tercinta yang membuatnya untuk selalu menghargai sejarah. Sang patriot dalam kehidupannya adalah juga tentang seorang perempuan bernama Rukmini, wanita mulia berhati sekeras baja.

Sang patriot adalah sosok yang mampu menyembuhkan luka. Sosok yang pasti membuat kita selalu terbangun lagi tak peduli seberapa banyaknya kita terjatuh. Mereka adalah sosok-sosok yang membuat kita selalu belajar, bertahan dan memperjuangkan hidup dengan jujur serta ikhlas. Mereka adalah pelangi yang datang seusai badai.

Sebagai ucapan syukur sekaligus untuk mengenang sosok patriot dalam kehidupan kita, kami beberapa sedulur blogger dari Jember ingin membuat syukuran kecil-kecilan. Kami mengundang seluruh blogger dengan platform apapun untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam syukuran ini, dengan catatan alamat pengiriman hadiahnya di Indonesia šŸ™‚

Syaratnya, cukup posting tulisan yang menggambarkan sosok sang patriot di kehidupan kita. Gambarkan semuanya sesuai dengan kata hati dan keinginan Anda. Gambarkan semua itu sesuka dan senyaman mungkin, tak ada batasan dengan jumlah kata. Agar kami juga bisa menikmatinya dengan indah. Di akhir postingan, sertakan tulisan : Syukuran di Bulan Maret : Sang Patriot di Kehidupan Kami dengan link mengarah ke postingan ini. Setelah itu, daftarkan url link postingan disini dilengkapi dengan nama lengkap.

Postingan dibuat mulai detik woro-woro ini diterbitkan hingga tanggal 31 Maret 2014 pukul 23.59 WIB. Pengumuman tamu yang berhak mendapatkan novel Sang Patriot akan diumumkan pada tanggal 3 April 2014 di blognya Mas Lozz Akbar. Sebagai juri, nantinya saya akan mendampingi suami membaca persembahan karya dari dulur-dulur semua.

Hadiahnya :

Hadiah

Akan ada 30 novel ‘Sang Patriot’ yang akan kami kirimkan kepada 30 tamu yang beruntung šŸ™‚

Setelah acara syukuran ini selesai, nantinya akan diselenggarakan juga syukuran khusus atas terbitnya Novel Sang Patriot karya Mbak Irma Devita. Syukuran akan diadakan dalam bentuk review novel dengan hadiah yang masih dirahasiakan šŸ™‚ Insya Allah nanti diupdate disini hadiahnya. Tiga puluh pemenang yang mendapatkan novel gratis, otomatis sekaligus menjadi peserta review novel yang akan diadakah setelah syukuran ini. Yang masih belum menang di acara ini bisa langsung mendapatkannya di toko buku terdekat seperti Gramedia. Bila ada yang masih bingung bisa ditanyakan di kolom komentar atau di twitter saya @apikecil. Syukuran di bulan Maret ini didukung dan disponsori sepenuhnya oleh Mbak Irma Devita.

Catatan Penting :

Syukuran dan novel ‘Sang Patriot’ yang sedianya akan kami jadikan hadiah ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunia perpolitikan di Indonesia. Tidak ada hubungannya dengan pileg apalagi pilpres. Tujuannya adalah murni untuk berbagi kebahagiaan kepada semua dulur blogger. Menjelang pileg dan pilpres ini memang saya dibuat galau setengah mati šŸ˜¦ Semoga Indonesia baik-baik saja ke depannya. Lho, catatan pentingnya koq berasa curhat ya šŸ˜›Ā  Maafkan šŸ™‚

Salam Lestari,

@apikecil