Alm. Dema Juliansyah-Almarhum Dema Juliansyah, Foto diambil dari tumblr Dema-

Saya tidak mengenal dengan baik band ini. Satu-satunya yang saya kenal dengan baik hanya Almarhum Dema Juliansyah, vokalis band NTR. Yang lainnya, hanya sebatas mengenal wajahnya saja. Saya mengenal Almarhum Dema sejak dia menjadi mahasiswa baru di Fakultas Sastra Universitas Jember di pertengahan tahun 2006. Ketika itu, kebetulan saya berkesempatan menjadi pendampingnya sewaktu ospek. Saya tidak sendiri, tapi bersama Oo Zaki.

Saya lupa ada berapa orang dalam kelompok Dema. Yang saya paling ingat hanya 3 orang; Dema, Linda dan Mareta. Seperti biasanya acara ospek di kampus, selalu ada pensi untuk penutupan segala rangkaiannya. Disinilah salah satu tugas para pendamping, membantu kelompok untuk merumuskan ide yang akan dibawakan di panggung pensi. Suatu malam, kami berkumpul di ruang 2 Fakultas Sastra UJ untuk membahas gelaran pensi yang akan ditampilkan kelompok Dema. Banyak ide yang datang. Semua antusias untuk menyambut malam pensi.

Dema adalah sosok yang pendiam, ramah dan murah senyum. Bahkan ketika kami meminta pendapatnya untuk acara pensi, dia hanya tersenyum. Kami memintanya untuk membawakan salah satu alat musik, apapun yang ia bisa. Dema menolak dan bilang kalau ia tak pandai memainkan alat musik. Entah kenapa saya feeling kalau Dema ini jago banget main musik. Akhirnya kami mencapai kesepakatan untuk menampilkan puisi dan musik. Musiknya dibikin slow banget, ada yang main organ kemudian ada yang koor. Setelahnya ditutup dengan puisi. Konsepnya dirancang sendiri oleh Dema dan kelompoknya. Awalnya sempat ketar-ketir juga, mengingat kelompoknya Dema ini jarang sekali ngumpul karena orang-orangnya pada sibuk. Mereka meminta agar saya tak khawatir, karena mereka akan menampilkan yang terbaik. Mereka juga meminta agar saya tak perlu selalu mendampingi ketika latihan, mengingat repotnya saya kala itu.

Malam pensi pun tiba, dan saya benar-benar dibuat terharu melihat penampilan mereka. Saya sungguh lupa lagu yang dibawakan. Tapi yang jelas, Dema bermain sangat apik waktu itu. Mareta pun membacakan puisi dengan sangat pas. Alhamdulillah, pensi berjalan mulus. Seusai acara, Dema menghampiri saya sambil tersenyum.

Betul kan feeling saya.

Mendekati akhir tahun 2006 saya iseng datang di acara yang digelar oleh Fakultas Hukum, ada gelaran musik. Ketika saya datang, sebuah band indie Jember Cassete Box sedang main. Musiknya lumayan, dan yang paling membuat terkejut adalah vokalisnya. Ada Dema Juliansyah yang sedang menyanyi dengan enerjik di atas panggung. Woww, dulu ngomongnya gak bisa musik Dem? Dia hanya nyengir menanggapi selorohan saya. Ah, Dema selalu rendah hati.

Saya semakin sering bertemu dengan Dema ketika menjadi operator sebuah warnet. Dema sering datang menjemput Bian dan Linda. Dua sahabat manisnya yang rajin nongkrong di warnet tempat saya bekerja.

demaBeberapa personil NTR bareng kawan-kawan Finger, mukanya masih pada unyu. Alm. Dema memakai kaos warna biru. Foto diambil dari album FB mas Mungki Krisdianto

Pada pertengahan 2008, Tamasya Band launching album perdana di tambak udang Fakultas Sasta Unej. Salah satu pengisi acaranya adalah NTR. Selain membawakan lagu-lagu mereka sendiri, NTR juga menyanyikan salah satu lagu Tamasya yang berjudul Catherine dengan aransemen rancak ala mereka. Dema mengenakan kaos biru muda dengan bando di kepala. Mereka menyukai warna-warna pastel, jadi ketika manggung selalu ada atribut ataupun aksesoris dengan warna tersebut. Tidak lupa celana pendek dan rambut yang dijabrik-jabrik.

Masih di tahun yang sama, sedianya Dema akan bernyanyi di GOR PKPSO Jember sebagai band pembuka The Changcuters (EXPERIENCE), tentu saja ia tampil bersama NTR. Ada tiga band pembuka saat itu; tamasya, NTR, dan K2 Reggae. Sayang sekali, saat itu Dema sedang sakit. Jadilah malam itu NTR tampil dengan vokalis dadakan, Mas Ivan Adhitya Aulia. Keren, mereka menciptakan kenangan.

NTR pernah tampil tanpa Dema, itu adalah malam yang layak dikenang.

Ada lagi satu malam yang layak dikenang, ketika Mas Mungki dan Mbak Eli menikah, dan ketika Dema bernyanyi. Juni 2009.

NTR mengingatkan saya pada cerita dari Mas Hakim ketika ia ada di SUTOS Surabaya –2009– untuk menghadiri workshop penulisan lirik lagu bersama Maia, Piyu, dan Deny Chasmala. Di sana ia bertemu dengan Kandar, Kiky, dan personil NTR lainnya.

“Mereka menyanyikan beberapa lagu di pertengahan acara.”

Ternyata acara itu juga dimanfaatkan untuk launching video klip perdana NTR. Memang, pada akhirnya kabar baik menyapa NTR. Mereka dipinang oleh label milik Piyu, E:Motion.

tumblr_ntrNight to Remember, Foto diambil dari tumblr Almarhum Dema

Kabar mengejutkan menyapa keluarga tamasya pada 14 Agustus 2012. Dema Juliansyah meninggal dunia. Ah, sulit sekali menuliskan bagian ini. Tentu, doa terbaik untuk Dema, juga untuk keluarga yang ditinggalkan semoga dikuatkan, untuk NTR; energi kalian tetap berlima, atau bahkan berjuta.  R.I.P Dema.

Hari ini, media sosial facebook mengabarkan di kolom beranda tentang Anniversary NTR. Dirgahayu Night To Remember, selalu ada doa dan cinta dari kami, keluarga tamasya.

Salam Lestari!