Seorang teman pernah bertanya langsung kepada saya, sudah pernah makan steak? Mendengar pertanyaan itu saya tertawa. Teman saya berusaha meralat pertanyaan tersebut karena takut menyinggung perasaan. Hahaha. Jangan dibawa baper gengs! Karena sebenarnya itu pertanyaan wajar, apalagi mengingat tempat tinggal saya di sebuah Kabupaten yang letaknya ratusan mungkin hampir seribu kilometer dari jantung ibu kota. Tapi sungguh, di Kabupaten kecil kami, Jember, juga ada kedai steak lokal. Saya pernah makan di sana beberapa kali selama kuliah. Memang tidak semewah Holycow Steak. Tapi setidaknya lidah saya sudah bisa merasakan dan membayangkan rasanya seperti apa. Jadi, ketika ada yang bertanya sudah pernah makan steak atau belum pingin ngakak sebelum menjawabnya.

Pada awal tahun 2015 lalu, ketika dari Jakarta dan mampir di rumah keluarga Bandung saya juga diajak makan di sebuah gerai steak. Ada yang memesan steak ayam, tuna dan tentu saja sapi. Saya lupa nama tempatnya, tapi yang jelas bukan Holycow sih. Karena waktu itu, kami sama-sama kelaparan sehabis perjalanan. Kelaparan, tapi mampir di kedai steak bisa kenyang? Ini pertanyaan yang mungkin diajukan oleh para pemuja nasi putih. Tapi memang waktu itu, saya sendiri ragu-ragu. Bisa kenyang gak ya kalau makan hanya pakai steak dan kentang yg ditumbuk lembut? Nyatanya kenyang karena saya pesen nasih putih juga dong. Haha. Maklumin aja lah ya, karena ini memang makanan yang tidak biasa saya makan jika di Jember. Kalaupun ada, tentu rasa dan penyajiannya berbeda. Apalagi yang ada di sekitaran kampus. Harga dan kualitasnya tentu saja disesuaikan dengan kondisi dompet para mahasiswa.

Iseng saya bertanya pada sahabat saya yang sekarang tinggal di Jakarta. Dika namanya. Ia hampir 10 tahun di Jakarta, bekerja sebagai pegawai di sebuah bank nasional. Pernah makan di Holycow Steak gak sih? Dika sendiri pernah makan di Holycow Steak sekitar 4 kali. Yang pertama karena ditraktir temannya. Satu kali gratisan karena pas ulang tahun. Yang keduanya bayar sendiri karena pas lagi pengen makan di sana bareng suami dan anak-anaknya. Menurut Dika, untuk ukuran Jakarta Holycow Steak termasuk terjangkau daripada yang lainnya. Meskipun harganya masih terjangkau tapi dari segi rasa, kualitas dan pelayanannya juga tak kalah bagus dengan yang lainnya. Jadi, kalau ingin menikmati steak dengan rasa yang enak dan harga murah, Dika pasti memilih Holycow. Sudah nggak kepikir yang lainnya. Menurutnya, kalau ada yang lebih murah dengan rasa yang memuaskan kenapa harus memilih yang lebih mahal tapi rasanya sama?

Satu lagi pertanyaan yang saya lontarkan ke Dika. Namun sebelumnya, saya meminta maaf terlebih dahulu sebelum menanyakannya. Ya takutnya tersinggung. Petanyaannya sepele sih, tapi karena penasaran ya harus saya tanyakan. Kenapa sih rela ngeluarkan uang demi makan steak? Apa karena untuk memenuhi gaya hidup aja, mengingat sekarang dia tinggal di Jakarta? Menurut Dika, kalau urusan makan sih sebenarnya bukan karena gaya hidup. Tapi ya memang karena pingin nyoba. Apalagi di Jakarta banyak sekali pilihan makanan yang sebelumnya belum dimakan. Jadi memang segala hal di Jakarta itu selalu dikaitkan dengan pemenuhan gaya hidup semata. Lagian makannya juga nggak setiap hari. Setiap bulan sekali belum tentu. Paling kalau waktu dan momen-momen spesial saja dia dan keluarganya pergi makan di luar. Itung-itung refreshing dan mencoba makanan baru yang sebelumnya belum pernah dimakan. Kebanyakan malah karena undangan teman, gathering kantor dan acara semacamnya.

Dika menambahkan, kalau hanya untuk memenuhi gaya hidup semata, ya nggak bakalan cukup meski punya uang ratusan juta. Harus pinter manajemen keuangan dan milah mana yang butuh didahulukan, mana yang sifatnya bisa ditunda sementara waktu. Ah, Dika masih saja seperti dulu. Logatnya pun masih tetap medok. Tak tergilas arus bahasa elo gue. Hahahah. Padahal awalnya kami hanya ngobrol seputar steak saja, akhirnya bisa sharing soal kebutuhan dan pengaturan keuangan ala dia yang hidup di Jakarta. Sungguh berfaedah!

Jadi, kalian sudah pernah makan steak belum? Sudah penah makan Holycow Steak atau yang lainnya mungkin?