Sa’at itu, senja temaram menaungiku. Indah sekali, suasana sore di rel kereta api belakang rumah. Mendung menggelayut tebal saat aku duduk disana. Suasana ini menghanyutkanku, sama halnya dengan kumpulan puisi Gerhana Coklat buah karya Mbak Julie beserta cangkir hitam berisi kopi bertuliskan Gerhana Coklat di permukaannya. Sama sama menghanyutkan, ketika membawa mereka menikmati sore yang eksotik.

– – –

Mereka kubawa duduk di tengah tengah rel kereta api. Menikmati eksotisme senja yang luar biasa. Aroma kopi yang kuat menguap dari dalam cangkir yang duduk manis di sebelahku. Yang selalu setia menemani di penghujung senja ini. Angin pun ingin menikmatinya, dengan gerak yang ganas mengundang tumpahnya air ke bumi. Bulir bulir gerimis mulai menjatuhkan diri. Perciknya menyatu dengan kopi yang ada dalam cangkir mungil itu. Sepertinya mereka berebut mendampingi cita rasa kopi racikanku. Dan aku masih terhanyut oleh aroma tanah basah, puisi, dan ritme gesekan daun bambu. Hmm…

– – – Lainnya