IMG_9282

Saat aku menuliskan ini, kau tertidur di sebelahku. Dengan menyisakan separuh bantal dan selimut untukku. Mungkin karena terlalu lelah mengejar matahari sore tadi. Saat menuliskan ini, sesekali kulihat bulu matamu yang mengerjap. Aku berdoa, kita akan tetap seperti ini sampai batas waktu yang tak terbatas. Tidur sebantal berdua dan berbagi selimut untuk saling menghangatkan. Tidur sebantal berdua dan saling bercerita. Sesekali menyanyi bersama dan menyecap kopi dari cangkir yang sama.

Dua tahun terakhir ini aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar bisa memberikanmu hadiah paling istimewa. Untukmu. Untukku. Untuk kehidupan kita. Namun sepertinya Tuhan masih belum berkehendak memberikannya. Tuhan ingin kita bersabar, meskipun banyak orang yang mencemooh. Tuhan masih ingin menguji kesabaran kita. Meskipun banyak orang yang memandang remeh, sekalipun kita sudah berusaha dengan jatuh bangun bahkan nyungsep sekalipun. Pada saat seperti itulah aku tahu kenapa Tuhan menakdirkanmu menjadi imamku. Karena cuma kau yang mampu memeluk kehidupanku dengan begitu tulus dan ikhlas. Terima kasih Tuhan.

Kau pernah bilang, butuh teman bicara sampai tua. Aku juga butuh itu. Ketika menyadari bahwa ternyata kita saling membutuhkan, saat itu juga kita memutuskan untuk menjalani hidup bersama. Menikmati hidup bersama, dan menjadi teman bicara sampai dalam hitungan waktu yang tak terbatas.

Terima kasih semesta…

Untuk lelaki yang selalu mengajakku menikmati senja, kita telah memulai semuanya dengan banyak harapan dan doa. Bahkan sejak belum bertemu, doa-doa kita sudah membola salju dan saling berpelukan diudara. Doa itu bermuara pada takdirnya sejak aku pertama kali menjejakkan kaki di kotamu. Sejak pertama kali kita bertemu, aku bahkan pernah berjanji akan menghapal wajahmu seumur hidup. Tuhan mendengarnya, dan kini kita bisa saling melihat setiap saat.

Apakah kau tahu seperti apa itu cinta? Bagiku cinta adalah teman yang selalu ada. Teman yang ikhlas dan rela ada di kehidupan kita sampai tua. Teman yang tak pernah berfikir untuk menikam kita dari belakang. Dan bagiku, cinta adalah ketika kita dengan rela dan ikhlas saling berbagi di kehidupan kita. Berbagi cerita, kenangan, kebahagiaan, maupun kesedihan. Cinta akan tetap ada bila seluruh semesta saling berbagi.

Untuk lelaki yang rela mengetuk pintu kamar sambil berdansa ala kadarnya demi memberikan surprise durian idaman, selamat menikmati hari dengan indah. Seindah perasaanmu yang selalu memahami dan rela antre di toko untuk membelikanku pembalut saat aku tak bisa bangun karena nyeri haid. Untuk lelaki yang selalu setia menungguku, akan selalu ada namamu dalam setiap doaku. Untuk Bapak anak-anakku nanti, semoga Tuhan semakin mendewasakan langkah-lagkahmu dalam memahami hidup ini. Yakinlah, semuanya akan indah pada waktunya. Untuk teman bicara yang rela tidur sebantal denganku sampai tua, selamat hari lahir. Semoga senantiasa berbahagia. Dalam hidup, cita, cinta, keluarga, rejeki, kesehatan dan lingkungan. Semoga senantiasa diberkahi dan dilancarkan segala urusannya baik di dunia maupun akhirat.

Untuk lelaki dengan sajak-sajaknya yang bersembunyi di bawah bantal, I love you :*