Setiap orang pasti pernah merasakan stagnant ketika menghadapi suatu permasalahan dalam kehidupan ini. Mentok, dan tak menemukan jalan keluar yang tepat. Begitu sulitnya membuka pintu masalah itu, sehingga berlari merupakan solusi yang terlanjur dianggap aman. Lari bukanlah kunci untuk membuka permasalahan, namun hanya akan membawa kita ke masalah yang lain.

Ibaratnya, kita ada di sebuah ruangan satu pintu. Untuk keluar dari tempat tersebut, hanya ada satu jalan yang bisa kita tempuh. Suatu ketika, pintu itu tak bisa dibuka. Haruskah kita keluar lewat genteng ataukah menjebol tembok untuk keluar dari sana? Ataukah kita harus berdiam diri tanpa berusaha sampai bala bantuan datang?

Setiap permasalahan diciptakan tentu dibarengi dengan jalan keluarnya. Tuhan pasti menyediakan sebuah jalan keluar yang manis bagi setiap masalah yang ada. Dan kita sebagai manusia harus berpikiran jernih agar bisa menemukan jalan yang manis itu. Karena tanpa pikiran yang jernih, bisa bisa kita salah memilih solusi yang tepat. Akibatnya, solusi yang kita tempuh malah menimbulkan masalah baru. Dalam memandang masalah, kita perlu berhati hati. Kita harus memikirkan dengan tepat dan cermat. Mulai dari penanganan sampai efek yang nantinya ditimbulkan dari masalah tersebut.

Kita tak kan pernah tahu jalan seperti apa yang disediakan Tuhan untuk kita lewati. Namun, keikhlasan dalam menyikapi suatu hal dibarengi dengan usaha dan tawakkal akan membuahkan hasil yang indah. Termasuk atas semua problematika yang telah diciptakan-Nya untuk mewarnai hidup kita dengan pembelajaran atas beragam pengalaman yang indah. Dalam agama saya (Islam) ketika kita sedang ada dalam sebuah pilihan yang sulit, Tuhan pun memberi kesempatan bagi kita untuk memantapkan hati dengan memohon petunjuk pada-Nya. Dari sini saya menarik kesimpulan bahwa pilihan dan masalah apapun yang direncanakan-Nya pada kita, Dia tak pernah meninggalkan kita sendiri.

Tuhan lebih menghendaki mahluk-Nya untuk selalu berusaha daripada memilih lari sebagai jalan untuk membuka gerbang permasalahan. Kenapa kita tak mencoba untuk membuka gerbang itu? Nyomot kalimat dari Pakdhe Cholik, ketika gerbang sulit dibuka jangan pernah mundur sebelum anda mencicipi kehidupan di balik gerbang itu. Karena masalah hadir bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi dengan indah. Karena masalah ada sebagai proses untuk menempa hati dan jiwa untuk naik ke level yang lebih baik. Jangan berlari dan cobalah membukanya… 🙂

Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul

Ketika Gerbang Sulit Dibuka Tanggal 28 Juni 2012