Perempuan, Stereotipe Yang Tak Pernah Habis Untuk Digunjingkan

Bulan Oktober tahun 2003 silam, Gerakan Peduli Perempuan Jember memunculkan peryataan “Selamat datang di negeri perkosaan”. Hal tersebut terkait dengan tingginya kasus perkosaan yang terjadi di jember sepanjang waktu itu. Ada 70 kasus kekerasan terhadap perempuan. ironisnya, usia korban berkisar antara 6 – 55 tahun. Sementara itu, pelaku kekerasa adalah ayah kandung, tetangga, tokoh masyarakat, ayah tiri, pengasuh ponpes, pacar, dan sebagainya.

Menilik hal tersebut, apa yang terpikir dalam benak kita? Begitu tragis dan kejamnya kehidupan seorang perempuan yang dilahirkan dari tulang rusuk kaum adam. Seolah seorang perempuan selalu dilahirkan dengan stereotip untuk dilecehkan dan dianiaya sedemikian rupa. Sudah berapa banyak kisah mengenai perempuan-perempuan terlantar dan termarjinalkan oleh buasnya keadaan.

Perempuan bingung untuk mengadu. Tiap mengadu malah semakin dipojokkan. Seorang tersangka pemerkosaan anak di bawah umur, menikahi korbannya di tahanan Mapolres Jember sebagai bukti pertanggungjawaban atas perbuatannya. Tersangka berharap jaksa penuntut umum menjadikan bahan pertimbangan untuk meringankan hukumannya. Seringkali kasus seperti itu lenyap tak berbekas karena pengadilan menjatuhkan peryataan, bahwa perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.

Ah, lagi-lagi korban tak berdaya dengan pilihan keadaan yang seperti itu. Solusi tak kan mampu menghapus kenangan pahit yang tertoreh sepanjang hidup. Apakah persoalan benar-benar selesai jika dipandang dari sudut pandang korban yang notabene adalah perempuan?

Ah, seperti kisah klasik saja. Perempuan-peempuan seperti dalam papan reklame. Seperti hidup dalam kaca. Perempuan, seperti wajah-wajah yang berkilauan di tempa cahaya lilin. Menerangi sekitarnya dengan melelehkan dirinya sendiri.

Selamat hari perempuan sedunia…

Referensi : Jurnal GPP Edisi juli 2009

OOT : Mohon ma’af, sementara BW belum maksimal karena WP sedang eror. Jadi kalau mau posting, bales komen, dan BW ke blog berbasis WP harus lari ke warnet dulu (biasanya sambil tiduran di rumah,hehehe)…