Angin dingin masuk melalui celah-celah jendela yang berdebu. Sementara hujan di luar semakin menggila. Di sudut kamar, terdengar suara air jatuh menimpa panci satu-satunya milik kami untuk menampung air dari atap kamar yang bocor. Kuedarkan pandang ke seluruh ruangan kami yang memang sangat minimalis. Di sampingku, kulihat suamiku sedang memeluk Syah ( anak laki-laki kebanggaan kami ) sambil bercerita tentang hujan. Aku ada di sekitar mereka sambil mengelus perutku yang mulai membuncit, karena ada kehidupan di dalamnya.
Ayah, Syah benci hujan. Kalau hujan turun, kamar kita yang sempit ini selalu dingin. Bocor dimana-mana. Kotor dan banyak nyamuk. Syah tidak bisa tidur. Syah tidak suka hujan”, ujar anakku memotong cerita ayahnya dengan wajah cemberut.
Aku dan suamiku tersentak dengan pernyataan Syah. Bocah yang baru berusia 5 tahun ini sudah bisa melontarkan pernyataan seperti itu.
Syah tidak boleh membenci hujan. Syah tidak boleh menggerutu karena kamar kita yang sempit selalu dingin, bocor, kotor, dan banyak nyamuk kalau hujan turun. Bagaimanapun juga, kita semua diberikan kebahagiaan dengan cara yang lain oleh Allah. Lewat atap yang bocor, lewat nyamuk, lewat hujan, dan lewat semua ini. Hujan adalah juga kebahagiaan yang harus kita syukuri, jika tidak kita syukuri Allah akan murka. Syah mengerti kan?”, tutur suamiku sambil mengelus dan mengecup kening anak laki-laki kami.
“Anakku, kebahagiaan tidak harus datang dari rumah mewah yang tak pernah bocor jika hujan turun, kebahagiaan tidak harus datang dengan mainan dan makanan-makanan mahal. Kebahagiaan itu bisa datang kapan saja, dalam kondisi apapun, dan kepada siapa saja. Karena Allah telah menuliskan rencana-rencana indah-Nya untuk kita, dan kita wajib mensyukurinya”, ucapku sambil merengkuh dan memeluk anakku.
“Nah, sekarang Syah tidur ya! Besok kan harus sekolah”, kata suamiku sambil membentangkan selimut di tubuh matahari kami yang sudah mulai terlelap.
“Rima, apakah kau bahagia dengan semua ini?”, tanya suamiku.
“Kenapa harus kau tanyakan lagi Mas? Aku sangat bahagia. Ini adalah salah satu rencana indah-Nya untuk kita. Sa’at ini kita sedang menuju kesana, ke suatu waktu dimana telah disiapkan rencana-rencana indah-Nya untuk kita. Dan sa’at itu bisa saja datang sa’at kita berada di jalan yang curam, terjal, ataupun pada jalan yang lurus ketika kita menuju kesana. Aku bahagia, sangat bahagia”, jawabku sambil menangis dan memeluk suamiku.
Tak lama kemudian, kami semua terlelap dalam tidur yang bahagia. Dengan senyum di bibir kami masing-masing, dan syukur di hati kami masing-masing.
Hikmah :
1. Kebahagiaan bisa datang pada siapa saja, dalam keadaan apapun
2. Mari mensyukuri apa yang kita miliki
3. Allah telah menuliskan rencana rencana indah Nya untuk kita
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp
Jan 05, 2011 @ 13:52:06
rumah sempit,untuk hati yang luas,,,
Jan 07, 2011 @ 09:32:41
Meskipun sempit rumahnya,,tapi mereka tak merasakannya..
itu karena hati mereka diluaskan oleh : syukur dan kebahagiaan
hehehe..
Makasih ya Mas..
Jan 05, 2011 @ 14:29:31
hanaaa… aku suka bagaimana ayah ngomong ke syah tentang Allah yang memberikan kebahagian lewat hujan
selalu ada kelapangan di dalam sesuatu yang sempit yah Han..
semoga menang yah Han
🙂
Jan 07, 2011 @ 09:36:15
Bener banget mbak Ais,,selalu ada celah kelapangan dalam sesuatu yg sempit sekalipun..
Makasih ya Mbak..
Jan 05, 2011 @ 16:29:24
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.C.B
Artikel anda akan segera di catatat
Daftar peserta K.U.C.B dapat dilihat di http://abdulcholik.com/k-u-c-b/
Salam hangat dari Markas BlogCamp di Surabaya
Jan 07, 2011 @ 09:39:34
Maturnuwun Pak De..
seneng banget deh bisa ikutan..
hehehehe
Aq deg-degan nunggu stempel dari Pak De
akhirnya dpt…
Jan 05, 2011 @ 20:01:57
Soundtrack yang cocok untuk tulisan ini, lagunya Godbless yang judulnya rumah kita, hehe. Sukses ya Nduk.
Jan 07, 2011 @ 09:48:16
Ah, mas Bro bisa saja..
hehehhe
Makasih ya Mas
Jan 05, 2011 @ 21:00:40
tulisan yang indah,,,
semoga kita lebih memahami arti syukur ya mba^^
salam
Jan 07, 2011 @ 09:52:37
Amin, semoga kita semua bisa memahaminya Mbak,,
Makasih ya Mbak
Jan 06, 2011 @ 02:51:03
Cerita yang menarik, semoga menang di kontesnya Pakde.
Jan 07, 2011 @ 09:55:16
Aminnn..
Makasih banyak Ya..
Jan 06, 2011 @ 10:53:11
Mantap ceritanya…jadi malu ikutan nich
Jan 07, 2011 @ 09:56:56
Wah, Bli bisa saja..
saya malah yg minder..
Semoga sukses ya Bli, tulisan Bli bagus..
Jan 06, 2011 @ 11:29:13
waduh si Bid melu pisan rek… kari aku kliatannya yang belum…
Sukse Bid…..
Jan 07, 2011 @ 10:05:40
Suwun mas,,
ayo ikutan mas..
Jan 06, 2011 @ 14:24:06
Hmmm….
Hikmahnya padat… 🙂
Jan 07, 2011 @ 10:07:18
Waduh, makasih banyak ya..
hehehehhe
nuisnya sambil tersipu malu
Jan 06, 2011 @ 17:18:10
mantap nian cerita rumah kita ini. Memang kebahagiaan itu tidak ada di luar sana namun sudah tertanam di hati, tinggal kita mau merasakannya atau tidak
Jan 07, 2011 @ 10:15:49
Wuits, ada pak mandor neh..
Senengnya ada jawara kumat di sini,,wuihhh
Makasih banyak Pak Mandor
Jan 07, 2011 @ 01:15:59
Sahabat tercinta,
Dengan hormat diberitahukan bahwa berhubung BlogCamp saat ini sedang dalam proses pembaharuan maka pagelaran Kontes Unggulan Cermin Berhikmah (K.U.C.B) dipindahkan ke New BlogCamp.
Bagi yang sudah mendaftar di BlogCamp dan yang belum mendaftar silahkan mengunjungi
http://newblogcamp.com/kontes/kontes-unggulan-cermin-berhikmah
Terima kasih
Salam hangat dari Surabaya
Jan 07, 2011 @ 10:23:22
Oke pak De,,
link-nya uga sudah saya ganti koq..
heheheheh
Jan 07, 2011 @ 03:15:10
Pritttttttt… 🙂
ini cerita keren dek.. 🙂
hikmahnya bagus, mudah2an kau berjaya di kontes ini ya.. *untung gak telat lagi daftarnya, hehe*
Jan 07, 2011 @ 10:27:35
Wah,,ada mbak cantik…
Makasih banyak Mbak,
moga mbak juga sukses
Jan 07, 2011 @ 04:43:52
meskipun tinggal di rumah sempit, yang penting hati tetap luas, kan ya?
semoga menang dengan kontesnya ya Mbak…
Jan 07, 2011 @ 10:28:29
Iya mbak, selalu ada celah untuk kelapangan..
Makasih banyak, moga mbak sukses juga
Jan 07, 2011 @ 06:16:55
Orangtua yang bijak akan mengajarkan kebijaksanaan kepada anaknya untuk slalu bersyukur kepada sang khalik. Atas stempel komandan, juri datang menilai, terima kasih atas kehidupan yang penuh hikmah, salam hangat
Jan 07, 2011 @ 10:29:25
Selamat datang Mbak juri..
hehehhhehehe
Makasih ya mbak..
Jan 07, 2011 @ 07:42:43
keren bgt…
smoga sukses y .. 🙂
Jan 07, 2011 @ 10:30:06
Makasih banyak Mbak..
Moga Mbak sukses juga di kontesnya Pak De
Jan 07, 2011 @ 11:59:31
Hujan yang mengguyur mendatangkan puji syukur bisa menikmati berkah indah-NYA.
Semoga sukses dengan kontesnya ya…
SALAM hangat dari Kendari…. 🙂
Jan 07, 2011 @ 14:26:47
Bener banget Bli, semua itu anugerah
tinggal bagaimana cara kita menikmatinya
makasih Bli..
Jan 07, 2011 @ 13:40:03
ikutan kontes ya…. semoga menang deh. Amin.
Jan 07, 2011 @ 14:25:30
Iya mbak..
Amin, makasih doanya..
gak ikut juga mbak?
Jan 07, 2011 @ 13:50:44
Kerennnnnnnnn
Ayah selalu bisa mengajak kita melihat lebih dekatttt
Semoga Menang yyy
Jan 08, 2011 @ 14:59:17
Hehehehe..
Bener mbak, ayah memang selalu punya cara sendiri untuk memberitahu kita
Makasih ya Mbak
Jan 07, 2011 @ 14:05:16
Setuju sekali, kebahagiaan bisa datang pada siapa saja dan kapan saja…….
Jan 07, 2011 @ 14:27:29
Iya Mbak, kebahagiaan itu milik semua…
Makasih ya Mbak
Jan 07, 2011 @ 14:39:02
Iyalah…commentku ilang…gimana bisa bahagia?
hahhahahah
Saya percaya ini Mbak…dan ini yg terjadi dikeluarga kecil kami…tidka ada kemewahan, bahkan di dalma kesederhanaan kita bisa bahagia dengan rasa syukur..
Jan 08, 2011 @ 15:04:13
Wah, koq ilang?Ntar tak tangkep lagi deh mbak kalau ilang
hehehehe..
Makasih banyak ya Mbak,
Jan 07, 2011 @ 14:41:17
Sukses dengan kontesnya yah 🙂
Jan 08, 2011 @ 02:03:09
Saat kecil saya suka mengintipnya di jendela
Jika ibu melarang saya tuk bercengkrama dengan hujan 🙂
Sukses buat lombanya ya!
Jan 08, 2011 @ 15:08:25
Wah mas Achoey suka ngintip hujan ya…
sebegitu indahnya, kadang kita enggan membaginya..
Makasih ya mas..
Jan 08, 2011 @ 08:23:08
Kadang harta yang banyakpun tak membawa kebagagiaan, tergantung kita menyikapi apa yan diberikan oleh Nya.
Sukses buat kontesnya yah.
Salam.. .
Jan 08, 2011 @ 15:14:39
Sepakat mas,,
apa gunanya harta melimpah tapi gak bahagia..
makasih banyak ya mas..
Jan 08, 2011 @ 09:14:00
harta dpt dicari, tp kebersamaan kmn hendak dibeli?
salam kenal mb,
mhon do’a jg atas kabar duka di http://kakmila.wordpress.com/2011/01/04/semangat-sembuh-untuk-sausan/
Jan 08, 2011 @ 15:20:59
Berlimpah harta tapi tak bersama, tentulah tak bahagia..
bukankah begitu mbak?
salam kenal juga mbak…
Makasih ya
Jan 08, 2011 @ 12:47:23
Anak-anak mungkin belum paham benar tentang makna yang ada di balik setiap kejadian. Menjadi bijak dan mengerti memang harus melalui perjalanan waktu. Tapi dengan didikan yang benar dari orang tua, niscaya hatinya akan semakin luas dan ikhlas 🙂
Jan 08, 2011 @ 15:37:00
Makasih banyak Mbak, apresiasinya sangat membantu
Aduh, adem banget baca komennya…
Jan 08, 2011 @ 14:40:20
Tulisan yang mengandung arti mendalam tentang rasa syukur…benar apa yg dibilang api kecil…kebahagiaan itu tidak mesti dengan segala sesuatu yang mewah… moga kita selalu menjadi orang2 yg bersyukur…amiin…
Jan 08, 2011 @ 15:39:56
Amin..
Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur..
Makasih ya mas..
Btw, saya koq gak bisa ke blognya sampeyan ya?
link-nya gak ada..
sukses selalu ya mas..
Jan 08, 2011 @ 23:42:30
Aku merasa tulisan ini expresi hati pemilik blog 😀
Jan 11, 2011 @ 13:50:35
Ah Om Aldy bisa aja,,heheheh
makasih ya Om..
Jan 09, 2011 @ 02:28:59
sangat tersentuh dengan ceritanya semoga kita bisa lebih bersyukur ….rumah kecil akan terasa luas dan hangat dengan kebersamaan kita.
sukses ya mba semoga menang.
Jan 11, 2011 @ 13:53:41
Makasih banyak,,semoga hati kita selalu diberi kelapangan ya! Aminnn…
Jan 09, 2011 @ 02:42:55
Saya dulu malah suka main hujan sama mama, hahahhahah.. mama-anak sama bengal-nya, wkakakakkaka…
sukes lombanya mbak… *mau ikut juga ah…
Jan 11, 2011 @ 13:56:19
Seru tuh mas,,aq paling suka sama hujan..
Ayuk ikut mas,,seru lho bisa berbagi,,
Makasih ya mas, salam buat mamanya…
Jan 09, 2011 @ 10:53:30
Hmm… A nice story ^^
Salam kenal dan salam semangat selalu
Jan 11, 2011 @ 13:57:56
Makasih banyak ya..
semoga kita selamanya indah..
Jan 10, 2011 @ 06:13:52
sabar dan syukur, kunci mendapatkan kebahagiaan hidup.
Sebagi ikhtiar, semoga tulisan ini bisa memenangkan kontes, amin.
Jan 11, 2011 @ 14:03:56
Aminnnn,,
makasih ya Mas
Jan 10, 2011 @ 06:56:02
selalu bersyukur membuat hidup lebih tenang 🙂
Jan 11, 2011 @ 14:11:27
Lebih tenang dan bahagia ya Mbak
Makasih Mbak
Jan 10, 2011 @ 10:04:08
betul! bersyukur adalah resep bahagia… 🙂
Jan 11, 2011 @ 14:13:24
SSip,,bener banget mbak,
mungkin ada resep lain yg mau dibagi?
heheheh
Jan 10, 2011 @ 22:31:52
Yang punya blog giliran liburan 😀
Jan 11, 2011 @ 14:18:59
Hehehehe..
gak liburan om, masih nyari ide buat nulis Om..
heheheh
Jan 11, 2011 @ 04:49:15
hikmahnya mengena sekali mbak..
salam kenal dari ku 😀
Jan 11, 2011 @ 14:21:44
Salam kenal juga Mbak
Makasih banyak ya…
Jan 11, 2011 @ 05:33:09
saya putuskan, saya harus bahagia sekarang! 😀
sukses…
Jan 11, 2011 @ 14:24:07
Alhamdulillah..
Makasih ya Mas…
Jan 11, 2011 @ 07:20:32
yupss…
like it…
salam kenal…
Jan 11, 2011 @ 14:25:40
Sama-sama…
salam kenal juga..
Makasih ya
Jan 11, 2011 @ 13:06:59
ini baru ayah yang pantas jadi ayah juga ibu yang pantas jadi ibu …..
senang membacanya
http://bchree.wordpress.com/2010/09/03/apakah-ayah-pantas-jadi-ayah/
Jan 23, 2011 @ 06:22:13
Hehehehe,,
makasih ya mas..
Jan 11, 2011 @ 15:00:34
Dibalik hujan ada karunia yang tersimpan. Rumahku adalah surgaku, berbahagialah mereka yang telah memiliki rumah sendiri meskipun ketika hujan masih ada bocor sana sini.
Jan 23, 2011 @ 06:22:56
Yups, bener banget ya..
semua adalah karunia yg harus kita syukuri
Jan 11, 2011 @ 15:17:30
Setuju sekali Apikecil 🙂
Karena bahagia itu kan pilihan…
Dan akan datang kepada siapapun yang menginginkannya 🙂
Keren ceritanya 🙂
Selamat mengikuti kontesnya Pakde ya 🙂
*Untung gak telat lagih…hihihi*
Jan 23, 2011 @ 06:23:38
Heheheheh
komen bibi indah..
iya Bi, untung gak telat lagi..
makasih ya Bi…
Jan 11, 2011 @ 22:29:57
Keren euy cerpennya teh
Jan 23, 2011 @ 06:26:55
Makasih
Jan 12, 2011 @ 06:13:52
cerita ini sungguh mengingatkan nilai “rumah” bukan karena bentuk, tetapi jiwa2 yang menghuninya,, indah mbak 🙂
Jan 23, 2011 @ 06:29:29
Makasih banyak ya Mbak
Jan 12, 2011 @ 14:09:48
saya dulu paling seneng mandangi ujan sampe sekarang pun masih suka, semoga hujan bisa memberikan kebahagiaan kepada saya.
salam dari gotaufik si musamg gokill, salam gekko.
Jan 23, 2011 @ 06:30:44
Wah, sama dong mas, sampai sekarang pun saya masih suka lihat hujan..
hehehehe
makasih ya
salam Hujan
Jan 19, 2011 @ 23:31:41
masya allh ternyata kita harus pandai2 bersyukur y mbak,.. dunia ini sementara jngn terllu dibuat sedih ketika belum bs mendapatkannya..
salam kenal dan salam sukses ya
Jan 23, 2011 @ 06:33:28
Syukur dan keikhlasan akan membawa kita pada kebahagiaan hidup
makasih ya
Jan 20, 2011 @ 15:25:03
karena “hujan” sesungguhnya berkah buat semua hamba yang memahami makna didalamnya…
_saya suka hujan, sejuk, tapi jangan sampai banjir ya.. 🙂 _
Salam kenal 🙂
Jan 23, 2011 @ 06:34:50
Heheheh
kalau banjir semua jadi repot ya mbak
hehehe
makasih
Jan 21, 2011 @ 04:23:01
wah keren yach yang ngasih komentar smpe nembus angka 81? kalo aku posting yang ngasih komentar paling top 20 orang, seringnya cuma belasan hehehe…abis jarang blogwalking sechh….
selamat yach mbak, ceritanya keren….smoga menang….
Jan 23, 2011 @ 06:37:41
Amin,,makasih ya Mbak
semoga sukses selalu
Jan 21, 2011 @ 14:49:26
Dan Hujan Juga termasuk anugerah Allah yang Wajib kita syukuri…
Jan 23, 2011 @ 06:38:36
Ya, jika kita sudah ikhlas bersyukur, semuanya pasti indah..
Jan 22, 2011 @ 22:49:13
Pikiran dan Hati sempit,, yang lain pasti terasa sempit…
Syukuri dan hayati setiap nikmatnya…
salam kenal..
Jan 23, 2011 @ 06:39:17
salam kenal juga mbak, makasih banyak ya..
Feb 17, 2011 @ 07:53:34
selama ya menjadi 5 besar di K.U.C.B
semangat terus berkarya
Feb 17, 2011 @ 12:00:20
Cihuy! 😀 Selamat!
Feb 18, 2011 @ 16:54:34
mampir nich….