Tak terasa kita sudah ada di bulan Desember. Bulan depan sudah tahun 2011. Pergantian yang begitu cepat dan sia-sia, jika kita hanya sekedar menanti dan tak melakukan apa-apa. Dalam setiap hitungan waktu selalu ada kenangan yang tercipta, manis ataupun pahit kita semua pernah melewatinya. Di penghujung tahun ini, adalah saatnya kita memilah kenangan yang nantinya akan kita jadikan harapan di masa depan. Semua kenangan pasti akan selalu kita simpan, namun tidak semuanya kita jadikan harapan.
Waktu terus berganti dan kita berubah di dalamnya
Matahari, bulan dan bintang tak kan pernah saling berpelukan
Dalam setiap hitungan waktu, sadar atau tidak kita pasti berubah. Karena dalam setiap putarannya ada peristiwa dan kenangan yang mampu membuat kita berubah. Kenangan punya andil yang sangat penting dalam hidup kita, setidaknya kita masih bertahan hidup sampai detik ini adalah dari dan untuk sebuah kata : kenangan. Bisa dibayangkan bila ada orang yang hidup tanpa kenangan? Semuanya akan terasa kosong dan hampa. Karena salah satu tujuan terpenting dalam hidup ini adalah : membuat kenangan. Mari kita bersikap lebih bijak dalam menghargai kenangan. Cara kita dalam menghargai sebuah kenangan akan mempengaruhi kualitas hidup dan cara pandang kita terhadap lingkungan di sekitar kita.
Dalam setiap kenangan ada partikel-partikel kecil pendukung. Saya menyebutnya : perang. Ya, perang adalah partikel-partikel kecil yang membentuk kenangan. Kenapa harus perang? Karena dalam kehidupan, mau tidak mau kita selalu berhadapan dengan hal tersebut. Istilah perang disini bukan merujuk pada pertempuran yang terjadi pada dua negara atau lebih. Perang yang saya maksud disini adalah pertempuran untuk meraih posisi penting dalam sebuah kenangan.
Ketika kita merasa ada sesuatu yang tidak seimbang dalam hidup kita, maka pada saat itulah ada perang perhatian untuk mengambil posisi penting dalam kenangan. Dan salah satu cara untuk menyeimbangkannya adalah keikhlasan.
Karena menunda keihlasan akan semakin memperpanjang kegelisahan.
Ada perang perhatian, ada yang datang dan pergi, ada saatnya memberi serta menerima, ada saatnya melakukan dan tidak melakukan, dan semua itu butuh keihlasan kita untuk menyikapinya dengan bijak. Semua pilihan yang datang dan pergi seperti perang perhatian yang menyita waktu kita untuk memilihnya dengan sebuah keikhlasan yang tepat. Ikhlas menerimanya untuk menduduki posisi penting dalam kenangan kita, dan ikhlas untuk melepaskannya dalam kenangan di hidup kita.
Ketika porsi menyimpan sebuah kenangan lebih kecil dibandingkan dengan membagi kenangan itu untuk dikonsumsi secara kolektif, maka pada saat itulah sedang terjadi perang ego dalam kehidupan kita. Semua ego saling berperang untuk menempati posisi penting di dalamnya. Tinggal kita lihat ego mana yang menang. Kita tak bisa menyangkal bahwa ketika kita mengetahui kenangan orang lain, kita akan lebih mudah membaginya untuk banyak orang daripada menyimpannya untuk diri kita sendiri. Ini sudah sangat membumi di kalangan masyarakat kita.
Adalah suatu hal yang menyedihkan ketika presentase orang yang menonton gosip lebih banyak dibandingkan daripada orang yang melihat berita. Ah, betapa menyedihkannya ketika saya sendiri juga larut menikmatinya. Sadar atau tidak. Dan pada saat itulah perlu adanya kepercayaan dan tanggung awab. Kepercayaan dan tanggung jawab mampu memilih ego mana yang berhak ikut campur dalam kenangan kita. Sedangkan tanggung ajwab sendiri merupakan kunci pengingat yang selalu membentengi kita untuk tetap menjaga dan menghargai kenangan orang lain.
Ketika kita merasa bahwa hidup kita sangat sempurna, itu berarti sedang ada perang jiwa dalam hidup kita. Tak ada sesuatu yang benar-benar sempurna, karena kita diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Jika kita merasa sempurna, itu berarti kita butuh mengasah jiwa kita untuk peka terhadap keadaan di sekitar kita. Perang jiwa bisa membuat kenangan kita terasa berlebihan, dan kita butuh kepekaan untuk menetralisirnya. Kita harus peka untuk memilih jiwa mana yang berhak menguasai kenangan kita agar seimbang dan tidak berlebihan.
Keikhlasan, kepercayaan, tanggung jawab, dan kepekaan adalah senjata untuk mengukir kenangan manis. Semoga di tahun yang akan datang, kenangan dalam hidup kita akan semakin indah…
Artikel ini terlambat untuk diikutsertakan pada Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
Des 16, 2010 @ 08:00:16
Tak buka segel disik ah….uhui
Des 16, 2010 @ 08:04:56
Mas, aku telat ndaftarnya ya? Padahal tadi bisa lho. Trus blognya Pak De error. Ada tulisane wp error. Piye trus Mas Lozz? Hiks..
Des 17, 2010 @ 13:22:53
Gak apa-apa. Yang penting bisa update.
Des 16, 2010 @ 08:03:21
“Karena menunda keihlasan akan semakin memperpanjang kegelisahan”
“Karena menunda tulisan akhirnya telat masuk pendaftaran”
Wah piye sih Bid ni, kok baru sekarang daftarnya…
Des 16, 2010 @ 08:18:36
Heheheheh..
Lha,,iki sekaligus praktek nang tulisanku dewe..
belajar mengikhlaskan sesuatu…
sik durung rejeki Sam..
Huaaaaaaaaa…hiks..hiks..
Des 16, 2010 @ 08:06:58
ditulisi aja wes dibawah :
Artikel ini TELAT diikutsertakan pada Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp. seperti artikelku yang dulu telat ikut lagak lagu itu loh…
Des 16, 2010 @ 08:28:36
Telat lima menit. Gpp SaM, belum rejekinya..
Des 16, 2010 @ 09:58:39
hahay,
permisi numpang baca….
Des 16, 2010 @ 10:07:41
Terima kasih…
hehehehehheheh
Des 16, 2010 @ 11:30:33
Pesan moralnya, nggak baik menunda nunda, hahaha…
Des 16, 2010 @ 14:21:56
Bener juga neh mas,,terlalu sering menunda kesempatan, malah kelewat..
Suwun SaM..
Des 17, 2010 @ 21:41:07
Sip..sama2;
Des 16, 2010 @ 13:33:02
Lha wong dikasih waktu 30 hari malah dienggo main layang-layang.
Menulis muhasabah paling sehari klar asal ikhlas.
Tenang rek, ada Reni yang juga telat kok.
Padahal tulisannya mentes-berisi dan penuh pencerahan lho.
Lain kali jangan telat ya nduk.
Salam sayank dari Surabaya
Des 16, 2010 @ 14:17:30
Waduh pak De,,saya bukannya maen layang-layang, tapi adi layang-layangnya (lho..)
heheheheh…
iya pak De,,segala sesuatu harus ikhlas..
Makasih banyak Pak De,, Salam sayang selalu…
Des 16, 2010 @ 13:48:59
Wah sayang ya … sudah terlambat …
Tetapi tidak apa-apa …
Yang penting tulisan ini menjadi semacam evaluasi diri untuk kita pribadi
Untuk menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang
Salam saya
Des 16, 2010 @ 14:18:58
Wah, ada Om Trainer..
Terimakasih apresiasinya Om..
Salam hangat selalu…
Des 16, 2010 @ 14:53:01
sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk selalu mengevaluasi diri, agar bukan hanya menjadi kenangan abadi, namun harus bisa dibenahi.
SALAM kenal dari Kendari… 8)
Des 17, 2010 @ 11:57:18
Betul sekali Bli
tidak ada kata terlambat untuk sebuah evaluasi diri
terima kasih banyak..
Des 16, 2010 @ 14:53:58
duh, sayang banget Hana….
tulisan ttg muhasabahnya bagus banget lho, menurut bunda 🙂
tapi, khan bermuhasabah seperti ini, baik sekali utk evaluasi dan kemajuan diri di masa mendatang, bukan hanya krn kontes ya Hana 🙂
salam
Des 17, 2010 @ 12:00:16
terima kasih banyak bunda..
Masih belum rejeki Bun,,
Ada banyak hikmah neh dari KUMAT-nya Pak De
Love You Bun..
Des 16, 2010 @ 14:56:52
tanggalkan segala asa kenangan, mari meraih angan masa depan yang lebih mapan.
Salam Hangat dari Kendari. 8)
Des 17, 2010 @ 12:04:42
terima kasih banyak Bli
Des 16, 2010 @ 15:33:29
“Semua bernama kenangan.. karena semuanya tak kan pernah kembali lagi.. ”
Menarik sekali artikelnya,, salam hangat! ^__^
Des 17, 2010 @ 12:06:38
Makasih banyak mas..
Selalu ada banyak cerita ika hal itu menyangkut satu kata : kenangan
Des 16, 2010 @ 15:51:45
Tersentuh dengan kalimat, menunda keikhlasan memperpanjang kegelisahan, terima kasih mbak…maaf baru berkunjung nich
Des 17, 2010 @ 12:07:39
Gak papa Bli,,makasih banyak…
Des 17, 2010 @ 06:10:38
wah keren banget tulisan ini, sumpah keren banget. Saya sebenarnya pengen bisa menulis seperti ini namun apa daya … gunungnya lari.
Muhasabah itu untuk diri sendiri, tidak penting ikut kontes atau tidak. Manfaat dari muhasabah yang dilakukan adalah untuk memperbaiki diri sukur-sukur kalau pembaca bisa meniru dan menjalankan, sukur-sukur lagi pakde berbaik hati membuka pendaftaran kembali.
Des 20, 2010 @ 11:08:30
Terimakasih banyak pak Mandor..
Kalau gunungnya lari, dikejar dong Pak..:)
Des 17, 2010 @ 09:16:33
Waduh, telat ya?? sayang, padahal tulisannya bagus.. 🙂
tapi yang pasti, sudah berhasil dan belum terlambat melakukan muhasabah bagi diri sendiri.. 🙂
semoga semua harapan dan cita2nya dapat tercapai.. seneng terus yaaaa.. 🙂
Des 20, 2010 @ 11:10:36
Iya, telat ndaftarnya Mbak..
tapi gpp, belum rejeki..
Makasih banyak do’anya mbak…
Des 17, 2010 @ 15:19:26
Moga perubahan ini adalah perubahan menjadiyg lebih baik, amiin.
Salam kenal..
Des 20, 2010 @ 11:12:14
Aminnn, makasih banyak doanya
Salam kenal balik
Des 17, 2010 @ 22:33:57
Whuaaaaa…
telat ikutan kontesnya Pakde kaaaah???
Sayang banget deh, padahal isinya udah keren dan berbobot begini lhoooo…
Tapi gak apa apa deh…
semangat terus yaaaa…
Banyak banget isi tulisannya yang menikam dihatiku..halah…
terutama di bagian yang suka nonton gosip ituh..hihihi…
*maklumlah…termasuk golongan emak emak yang selalu haus akan gosip…hihihi*
makasih sudah diingatkan yaaaaa:)
Salam hangat 🙂
Des 20, 2010 @ 11:15:39
Bibi ini bisa aja..
saya juga suka lihat gosip koq Bi..
makanya jadi instropeksi buat saya juga..
hehehehe..
Makasih banyak Bibi…
Des 18, 2010 @ 11:33:41
Moga sukses ikutan kontesnya, Mbak.
Salam…!
Des 20, 2010 @ 11:17:27
Terima kasih Pak..
Des 18, 2010 @ 14:02:37
Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa di ulang.maka tidak ada alasan apapun terhadap penundaan. sebab penundaan yang satu bisa mengakibatkan penundaan yang lainnya dalah hidup ini.
Des 20, 2010 @ 11:20:27
Makasih banyak apresiasinya ms Andry..
kata2nya bagus..
Des 19, 2010 @ 02:18:50
untuk itu perlu kita renungkan, bahwa yang terdekat dengan kita adalah ajal dan yang paling jauh adalah masa lalu
Des 20, 2010 @ 11:22:01
Bener banget mas,,makasih banyak ya..
Des 19, 2010 @ 06:35:55
Hm….
tanggung jawab, berperang berebut menjadi aktor utama atau hanya penonton dalam kenangan….sedikit butuh waktu untuk mengartikan, tapi sangat mengenah…
Harus menjadi sesuatu dalam kenangan, jangan hanya jadi pemanis cerita yah, Mbak, heeee
Salam saya, Mbak!
Des 20, 2010 @ 11:24:56
Manis sekali,,
harus menjadi sesuatu, jangan hanya jadi pemanis..
makasih banyak apresiasinya mbak
Des 19, 2010 @ 06:38:22
Haduh, kena lagi sama si AKI…capek dech…
Des 20, 2010 @ 11:28:31
Sabar Mbak,,
aku juga sering kena si AKI..
hehehehe
Des 20, 2010 @ 10:39:53
semoga sukses mba Anna
salam kenal 🙂
Des 21, 2010 @ 10:24:41
Makasih banyak mbak..
salam kenal juga
Des 20, 2010 @ 12:23:30
saya tidak tahu kapan akan mengakhiri tulisan di blog pada bulan desember ini, yang jelas kenangan tentu sudah sangat banyak yang berawal dari kisah blog. Semoga tetap semangat ngeblog dan menjalankan tahun selanjutnya. hehe… salam kenal ya
Des 21, 2010 @ 10:26:22
Maksih ya mas..
Des 20, 2010 @ 16:20:21
walopun dah telat daftar kontesnya..yg penting dah ngelakuin muhasabah ya mbak.. 🙂
Des 21, 2010 @ 10:29:36
Iya mbak,,makasih dah mampir..
Des 21, 2010 @ 02:16:39
Karena udah baca….
Datang hanya mau bersilaturahmi, siapa tahu kedatangan saya membawa inspirasi dan semga tidka ketangkap lagi sama si AKI, heee
salam hangat selalu 🙂
Des 21, 2010 @ 02:17:36
Alhamdulillah….berangsur membaik 🙂
AKhirnya nggak ditangkep ama si AKI..
*lebay*
Des 21, 2010 @ 10:31:49
Wah,,makasih mau mampir lagi..
yang jelas kedatangan mbak menginspirasi saya untuk nulis lagi..
makasih banyak mbak
Des 21, 2010 @ 04:52:43
perang dan kenangan, semua mesti dilalui..
semua adalah alur kehidupan.. tetep semangat.. 🙂
Des 21, 2010 @ 10:32:40
Iya mas, bener sekali..
makasih banyak ya
Des 21, 2010 @ 13:11:39
nice post….apikecil gak pernah padam 🙂