Tamasya di sungai Rayap-Rembangan Jember

Tamasya di sungai Rayap-Rembangan Jember

Tak terasa sudah 20 hari saya berhiatus (terhitung posting terakhir tgl 10 Nopember), itu berarti sudah dua puluh hari saya belum posting apa-apa di blog. Dan itu juga berarti saya banyak ketinggalan info-info terbaru di dunia blogosphere. Ada banyak alasan saya untuk melakukan hiatus. Salah satunya adalah untuk merefresh hati, otak, jiwa, dan diri. Rutinitas hidup sehari-hari yang mau tak mau tidak bisa lepas dari asap polutan kendaraan semakin merapuhkan pertahanan diri saya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhiatus sejenak, untuk memulihkan semuanya kembali. Di daerah Jember, sebenarnya begitu banyak tempat menarik, murah meriah dan menyegarkan untuk berhiatus atau hanya ingin sekedar menghirup udara segar. Setidaknya, untuk mencari tempat-tempat seperti itu tidak sesulit ketika kita berada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

“Otak-ku mulai mengeras, karena itu aku butuh udara segar untuk membuatnya kembali seperti semula

Jiwaku mulai resah, karena itu aku butuh angin untuk mendamaikan keresahannya

Hatiku mulai berbisik, karena itu aku butuh mengikuti alurnya

Tubuhku mulai berdering, itu tandanya aku harus segera melepaskan segala polutan yg ada di dalamnya

Mataku mulai bias, itu tandanya aku harus banyak melihat hijaunya dedaunan

Telingaku mulai tuli, itu tandanya aku harus banyak mendengar suara alam di sekitarku

………………………. “

Berhiatus, menurut saya merupakan suatu proses pemulihan. Ketika saya mulai tidak percaya diri, maka saat itulah saya perlu berhiatus. Ketika saya merasa tak lagi peka dengan apa yang ada di sekitar, maka saat itulah saya  perlu berhiatus. Ketika jiwa memunculkan rasa egois, maka saat itulah saya harus berhiatus. Ketika saya merasa sendirian, ketika itulah saya harus berhiatus, dan banyak lagi alasan yang lainnya.

“Sudahkah kita merasa bahwa diri kita sudah benar-benar “sehat” ??

Jangan sampai kita memikirkannya setelah kita mulai kehilangan kepekaan pada  lingkungan di sekitar kita

Pikirkan mulai sekarang, apakah kita sudah benar-benar “sehat” ?? ”