Sosok itu masih melekat erat dalam ingatanku. Seorang perempuan manis bermata sipit dan selalu tersenyum ceria. Gerimis namanya.  Seorang perempuan yang pernah menangis dalam pelukanku. Sosok perempuan yang ingin selalu kulindungi.

Aku mengingatnya sebagai sahabat yang luar biasa. Persahabatan yang hanya bisa diwakili oleh rerintik hujan di senja yang indah. Hati terkadang ingin membuat jarak yang jauh, namun semua itu tak pernah mampu tuk menghapus semua rangkaian kenangan.

***

Aku akan melahirkan…, begitulah bunyi pesan singkat yang kuterima dari Gerimis. Segera aku menuju RS dimana dia berada. Tak lama kemudian, seorang perawat membawa bidadari yang sangat mungil itu ke pelukanku. “Dia lahir prematur, harus di bawa ke RS kota”, ucap perawat tersebut. Kurengkuh bidadari mungil itu seraya berdo’a :

“Ya Allah, hapuskanlah setiap duka dan luka sahabatku. Biarkanlah bidadari kecil ini meneranginya kelak.  jadikanlah hidupnya selalu indah…”